KEMELUT PERANG RAKYAT PRIBUMI

Selasa, 17 Februari 2015

Setelah VOC runtuh/bubar bukan bererti Belanda berdiam diri/berhenti menyiksa,memeras,dan menindas rakyat Indonesia pada masa itu.Para kolonial Belanda terus menggali/mencari keuntungan dari rakyat pri bumi dengan cara merebut tanah para petani dan menggambil semua hasil panen para petani seperti menggambil rempah-rempah dari petani.
 Dan setelah itu di ada kan lah kongres  WINA yang beertujuan untuk mengakhiri perang NAPALEON lalu semenjak tanggal 16 agustus1816 pada saat ini Belanda pun kembali menguasi wilayah-wilayah di Indonesia mereka kembali lagi berusaha untuk mendapatkan kekuasaanya dan kedaulatannya di Indonesia tetapi juga pada masa ini rakyat Indonesia mulai melawan pemerintahan Belanda perlawan ini di lakukan dengan alasan mereka sudah lelah dan merasa di tindas oleh bangsa lain padahal mereka adalah rakyat pri bumi Indonesia meraka terus berjuang untuk menyampaikan suara mereka dan keinginan mereka untuk memerdekakan diri dan juga memerdekakan bangsa Indonesia atas kendali bangsa lain.
Para pemimpin di daerah daerah pun tidak tinggal diam mereka melakukan perlawanan kepada bangsa Belanda yang selama ini minindas mereka dan merampas hak mereka salah satunya adalah perang pangeran Diponegoro yang dikenal sebagai perang Diponegoro hal ini terjadi karena Belanda berbuat sewena wena pada rakyat dan campur tanggan Belanda dalam pemerintahan Diponegoro.
Kemudian ada hal yang sangat membuat pangeran Diponegoro marah pada Belanda penyebapnya adalah karena Belanda membuat jalan yang melewati/diatas makam kakek buyut pangeran Diponegoro dan tidak lama kemudian pangeran Diponegoro menyatakan perang pada pemerintah Belanda dan perang ini terjadi pada tahun 1825-1830 perang ini pun di menangkan oleh Belanda karena para pasukan Diponegoro kalah persenjataan dan kalah pola serangan lalu di tangkaplah pangeran Diponegoro oleh Belanda.

0 komentar:

Posting Komentar