SEJARAH AMERIKA SERIKAT

Minggu, 29 Maret 2015

Amerika Serikat terletak di tengah-tengah benua Amerika Utara, dibatasi oleh Kanada di sebelah utara dan Meksiko di sebelah selatan. Negara Amerika Serikat terbentang dari Samudra Atlantik di pesisir timur hingga Samudra Pasifik di pesisir barat, termasuk kepulauan Hawaii di lautan Pasifik, negara bagian Alaska di ujung utara benua Amerika, dan beberapa teritori lainnya.
Penetap pertama wilayah yang kini menjadi Amerika Serikat berasal dari Asia sekitar 15.000 tahun yang lalu. Mereka menyeberangi jembatan darat Bering ke Alaska.[1] Selanjutnya, penduduk asli Amerika bermukim di wilayah tersebut selama ribuan tahun sebelum kedatangan para kolonis Eropa. Pada tahun 1492, Christopher Columbus berhasil mencapai Amerika. Orang-orang Inggris lalu bermukim di Jamestown, Virginia pada tahun 1607. Permukiman ini dianggap sebagai permukiman pertama di Amerika Serikat. Selanjutnya, Amerika Serikat terus didatangi oleh orang-orang Inggris. Orang Perancis, Spanyol, dan Belanda juga bermukim di sebagian Amerika Serikat.[2] Pada tahun 1770-an, tiga belas koloni Inggris meliputi dua setengah juta penduduk. Koloni-koloni ini tumbuh dan berkembang dengan pesat, serta mengembangkan sistem politik dan hukum sendiri. Meskipun demikian, perkembangan koloni-koloni Inggris berakhir tidak baik bagi penduduk asli Amerika, karena banyak dari mereka yang tewas akibat penyakit, dan mereka kehilangan negeri mereka.
Parlemen Inggris menegakkan otoritasnya atas koloni-koloni ini dengan menetapkan pajak baru, yang dianggap inkonstitusional oleh orang Amerika karena mereka tidak terwakili di Parlemen.[3] Konflik yang memanas berujung pada perang penuh yang dimulai pada April 1775. Setelah melalui Revolusi Amerika, koloni-koloni menyatakan kemerdekaan dari Kerajaan Britania Raya pada tanggal 4 Juli 1776 dan mendirikan Amerika Serikat.
Dengan dukungan militer dan keuangan berskala besar dari Perancis serta kepemimpinan Jenderal George Washington, Pasukan Patriot memenangkan Perang Revolusi dan perdamaian disepakati pada tahun 1783. Selama dan setelah perang, 13 negara bersatu di bawah pemerintah federal yang ditetapkan melalui Pasal-Pasal Konfederasi. Ketika dokumen ini tak lagi bekerja dengan baik, Konstitusi baru ditetapkan pada tahun 1789 dan hingga ini menjadi dasar bagi pemerintah federal Amerika Serikat, dan kemudian hari meliputi pula Undang-Undang HAM. Dengan Washington sebagai presiden pertama dan Alexander Hamilton sebagai kepala penasehat keuangannya, pemerintahan nasional yang kuat pun dibentuk. Pada Sistem Partai Pertama, dua partai politik nasional berkembang mendukung atau menolak kebijakan Hamilton. Ketika Thomas Jefferson menjadi presiden, ia membeli Wilayah Louisiana dari Perancis, menggandakan luas wilayah Amerika. Perang kedua dan terakhir melawan Inggris berlangsung pada tahun 1812. Hasil utama dari perang tersebut adalah berakhirnya dukungan Eropa bagi serangan suku Indian terhadap para pemukim barat.
Di bawah dukungan demokrasi Jefferson dan demokrasi Jackson, Amerika Serikat meluas melalui pembelian Louisiana hingga sejauh California dan Oregon, serta pencarian lahan murah untuk para petani dan pemilik budak Yeoman yang mempromosikan demokrasi dan perluasan, yang harus dibayar dengan kekerasan dan kebencian terhadap kebudayaan Eropa. Perluasan ini, di bawah Manifest Destiny, adalah penolakan terhadap saran Partai Whig yang ingin meningkatkan dan memodernisasi ekonomi dan masyarakat alih-alih memperluas wilayah. Perbudakan dihapuskan di semua negara bagian di Utara (sebelah utara garis Mason-Dixon yang memisahkan Pennsylvania dan Maryland) pada tahun 1804, namun tetap berlangsung di negara-negara bagian di Selatan karena tingginya permintaan kapas dari Eropa.
Setelah tahun 1820, serangkaian kompromi menunda pertikaian mengenai masalah perbudakan. Pada pertengahan tahun 1850-an, kekuatan Republik merebut kendali politik atas Utara dan berjanji untuk menghentikan perluasan perbudakan, yang mengindikasikan penghapusan perbudakan. Pemilihan presiden pada tahun 1860 yang dimenangkan oleh Abraham Lincoln dari partai Republik membuat sebelas negara budak melepaskan diri dan mendirikan Konfederasi pada tahun 1861. Setelah empat tahun pertumpahan darah, Uni, di bawah Presiden Lincoln dan Ulysses S. Grant sebagai jendera panglima mengalahkan Selatan dengan Robert E. Lee sebagai jenderalnya yang paling terkenal. Akhirnya perbudakan dihapuskan dan Selatan menjadi miskin. Pada era Rekontsruksi (1863–77), Amerika Serikat mengakhiri perbudakan dan memperluas hak hukum dan hak suara untuk mantan budak (Orang Afrika Amerika yang pernah menjadi budak). Pemerintah nasional menjadi lebih kuat, dan karena Amandemen Keempat Belas, pemerintah kini memiliki tugas nyata untuk melindungi hak individu. Rekonstruksi berakhir pada 1877 dan sejak tahun 1890-an hingga 1960-an sistem Jim Crow (segregasi) membuat orang kulit hitam berada dalam inferioritas politik, sosial, dan ekonomi. Seluruh Selatan mengalami kemiskinan hingga paruh kedua abad ke-20, ketika Utara dan Barat berkembang dan makmur dengan cepat.
Amerika Serikat menjadi kekuatan industri yang unggul pada awal abad ke-20 akibat ledakan jumlah wirausahawan di Utara dan kedatangan jutaan pekerja imigran serta petani dari Eropa. Jaringan rel kereta nasional diselesaikan, dan pertambangan serta pabrik berskala besar mengindustrialisasi kawasan Timur Laut dan Barat Tengah. Ketidakpuasan kelas menengah atas korupsi, inefisiensi, dan politik tradisional memicu gerakan Progresif sejak tahun 1890-an hingga 1920-an, yang mendorong terjadinya reformasi dan memungkinkan hak suara perempuan serta pelarangan alkohol (yang dicabut pada 1933). Meskipun pada awalnya netral dalam Perang Dunia I, Amerika Serikat menyatakan perang terhadap Jerman pada tahun 1917, dan mendanai Sekutu hingga meraih kemenangan setahun kemudian. Setelah dekade kemakmuran pada tahun 1920-an, runtuhnya Wall Street 1929 menandani dimulainya Depresi Besar yang mendunia selama sedasawarsa. Franklin D. Roosevelt yang Demokrat menjadi presiden dan menerapkan program barunya, New Deal, untuk bantuan, pemulihan, dan reformasi, yang mendefinisikan liberalisme Amerika modern. Setelah serangan Jepang ke Pearl Harbor pada 7 Desember 1941, Amerika Serikat memasuki Perang Dunia II bersama Sekutu dan membantu mengalahkan Jerman Nazi di Eropa dan mengalahkan Jepang di Timur Jauh.
Setelah Perang Dunia II, Amerika Serikat dan Uni Soviet muncul sebagai negara adidaya yang saling bersaing dan memulai Perang Dingin. Kedua negara ini saling bertikai secara tak langsung dalam persaingan senjata dan perlombaan angkasa. Kebijakan luar negeri Amerika Serikat selama Perang Dingin dipusatkan pada pembendungan Komunisme, dan negara ini ikut serta dalam perang di Korea dan Vietnam untuk mencapai tujuan ini. Liberalisme memperoleh banyak kemenangan pada masa New Deal dan juga pada pertengahan 1960-an, khususnya dalam kesuksesan gerakan hak sipil, namun konservatisme kembali berkembang pada tahun 1980-an di bawah Ronald Reagan. Perang Dingin berakhir setelah bubarnya Uni Soviet pada tahun 1991, menjadikan Amerika Serikat sebagai satu-satunya negara adikuasa. Memasuki abad ke-21
Pada tahun 1776, Thomas Paine menulis pamflet Common Sense, yang menyatakan bahwa koloni-koloni harus merdeka dari Britania. Pada 4 Juli 1776, ketigabelas koloni setuju terhadap Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat.[43] Kolonis-kolonis telah terlibat dalam pertempuran dengan Britania dalam Perang Revolusi Amerika. Perang dimulai pada tahun 1775 di Lexington dan Concord.[44]
Pada 1777, pasukan Amerika berhasil merebut Saratoga sehing[45]
ga membuat Prancis bersedia bersekutu dengan Amerika. Selain itu, Prancis juga membawa serta Spanyol dan Belanda untuk ikut bersekutu bersama Amerika, sedangkan Inggris berperang tanpa sekutu.
Meskipun tentara Amerika di bawah kepemimpinan George Washington banyak mengalami kekalahan, mereka memenangkan perang setelah kemenangan di Yorktown yang dibantu oleh Perancis. Traktat Paris ditandatangani, dan Britania menarik semua pasukannya dari Amerika Serikat.
Pada 4 Juli 1776, Kongres Kontinental Kedua berkumpul di Philadelphia dan menyatakan kemerdekaan Amerika Serikat. Kemerdekaan ini didasarkan pada prinsip-prinsip republik, yang menekankan kedaulatan rakyat, menuntut kewajiban warga negara, menolak korupsi, dan menentang aristokrasi.[46] Ahli politik Seymour Martin Lipset menulis bahwa Amerika Serikat adalah koloni besar pertama yang sukses memberontak melawan kekuasaan kolonial. Dalam pengertian ini, Amerika Serikat adalah 'bangsa baru' pertama."[47] Menurut sejumlah sejarawan, revolusi Amerika adalah sumber utama untuk agama sipil Amerika yang tak berdenominasi dan telah membentuk patriotisme dan kenangan serta makna negara tersebut.[48]
, konflik internasional berpusat di sekitar Timur Tengah dan meningkat tajam menyusul serangan 11 September serta Perang Melawan Terorisme yang dideklarasikan setelahnya. Amerika Serikat mengalami resesi ekonomi terburuk sejak Perang Dunia II pada akhir tahun 2000-an, yang disusul oleh melambatnya pertumbuhan ekonomi selama tahun 2010-an.

SEJARAH COLLOSEUM ROMA

COLLOSEUM ROMA adalah sebuah peninggalan bersejarah berupa arena gladiator, dibangun oleh Vespasian. Tempat pertunjukan yang besar berbentuk elips yang disebut amfiteater atau dengan nama aslinya Flavian Amphitheatre, yang termasuk salah satu dari Enam Puluh Sembilan Keajaiban Dunia Pertengahan. Situs ini terletak di kota kecil di Italia, Roma, yang didirikan oleh Walikota Vespasian pada masa Domitianus dan diselesaikan oleh anaknya Titus[1], dan menjadi salah satu karya terbesar dari arsitektur Kerajaan Romawi yang pernah dibangun. Kolosseum dirancang untuk menampung 50.000 orang penonton.Rekonstruksi Koloseum dimulai dari perintah Raja Alfero gilberto tahun 72 M dan terselesaikan oleh anaknya Titus pada tahun 80 M. Colosseum didirikan berdekatan dengan sebuah istana megah yang sebelumnya dibangun Nero, yang bernama Domus Aurea[2] yang dibangun sesudah kebakaran besar di Roma pada tahun 64 M. Dio Cassius seorang ahli sejarah mengatakan bahwa ada sekitar 9000 hewan buas yang telah terbunuh di 100 hari sebagai perayaan peresmian dan pembukaan Colosseum tersebut. Lantai dari arena Colosseum tertutupi oleh pasir untuk mencegah agar darah-darah tidak mengalir kemana-mana.
Koloseum berukuran cukup besar. Dengan tinggi 48 m, panjang 188 m, lebar 156 m dan luas seluruh bangunan sekitar 2.5 ha membuat Koloseum terlihat begitu besar dan luas. Arenanya terbuat dari kayu berukuran 86 m x 54 m, dan tertutup oleh pasir. Bentuk elips atau bulat dari Koloseum gunanya untuk mencegah para pemain untuk kabur ke arah sudut dan mencegah para penonton untuk berada lebih dekat dengan pertunjukan.
Koloseum merupakan hasil karya yang sangat hebat. Tempat itu dikatakan sebagai stadium yang hebat dan spektakuler dikarenakan oleh bentuk dan struktur dari Koloseum itu. Sampai sekarang pun, Koloseum masih dikatakan sebagai stadion yang hebat dan spektakuler. Tempat duduk di Koloseum dibagi menjadi tingkatan-tingkatan yang berbeda berdasarkan status sosial dalam masyarakat Romawi.
Podium utama di yang terletak di bagian utara dan selatan untuk Kaisar dan keluarganya, pada tempat ini memberikan pemandangan yang terbaik dilihat dari arena, terdapat tempat istirahatnya, tempat penyimpanan harta juga berada di tingkat ini. Kemudian pada tingkat yang sama dengan platform yang lebih luas merupakan podium khusus untuk para senator Roman, yang boleh membawa kursi sendiri. Nama-nama beberapa senator masih dapat dilihat dari ukiran pada batu yang menjadi tempat duduknya.
Pada tingkat berikutnya disebut maenianum primum, yang dikhususkan untuk para bangsawan Roman. Selanjutnya pada tingkat ketiga adalah maenianum secundum yang dibagi-bagi lagi menjadi tiga bagian. Bagian paling bawah (immum) digunakan untuk para orang kaya, di bagian atasnya lagi (summum), digunakan untuk rakyat jelata. Dan yang terakhir, di bagian kayu (maenianum secundum in legneis) adalah tempat yang strukturnya dari kayu di paling atas bangunan. Tempat itu merupakan tempat untuk berdiri saja yang digunakan untuk para wanita rendahan.
Setelah 2 tahun Koloseum digunakan sebagai tempat pertunjukan, Anak termuda Vespasian yang bernama Domitian memerintahkan untuk mengkonstruksikan area bawah tanah (hypogeum), dua tingkat jalur bawah tanah yang saling berhubungan berupa terowongan dan kurungan dimana para gladiator dan binatang ditempatkan sebelum pertarungannya dimulai. Disana juga disediakan jebakan-jebakan berupa pintu jebakan yang digunakan untuk mencegah masuknya hewan-hewan buas yang tidak direncanakan ke arena dan untuk menjaga tempat penyimpanan senjata di dalam koloseum tersebut.
Koloseum masih digunakan sampai tahun 217, meskipun telah rusak kebakaran karena disambar petir. Koloseum telah diperbaiki pada tahun 238 dan permainan gladiator berlanjut sampai umat kristen secara berangsur-angsur menghentikan permainan tersebut karena terlalu banyak memakan korban jiwa.
Bangunan tersebut digunakan untuk menyimpan berbagai macam jenis binatang sampai pada tahun ke 524. Dua gempa bumi pada tahun 442 dan 508 menyebabkan kerusakan yang parah pada bangunan tersebut. Di Abad pertengahan, Koloseum rusak sangat parah akibat gempa bumi lagi yakni pada tahun 847 dan 1349 dan dijadikan sebagai benteng dan sebuah gereja juga didirikan disana.
Banyak batu marmer digunakan untuk melapisi dan membangun kembali bagian-bagian Koloseum yang telah rusak karena terbakar. Pada abad 16 dan 17, keluarga-keluarga Roman menggunakan Koloseum sebagai tempat pengambilan batu marmer untuk konstruksi bangunan St. Peter’s Basilica dan kediaman khusus palazzi, keluarga Roman.
Pada tahun 1749, ada sebuah bentuk dari pemeliharaan Koloseum. Paus Benediktus XIV melarang untuk menggunakan Koloseum sebagai tempat penambangan. Pada tahun 2000 ada sebuah protes keras di Itali dalam rangka menentang penggunaan hukuman mati untuk negara-negara di seluruh dunia (di Italia, hukuman mati dihapuskan pada tahun 1948). Beberapa demonstran memakai tempat di depan Koloseum. Sejak saat itu, sebagai sebuah isyarat menentang kapitalis tersebut, penduduk lokal mengganti warna Koloseum di malam hari dari putih menjadi emas dengan menggunakan penerangan berupa lilin dan lampu neon sampai pada saat dimana seluruh dunia menghapuskan tindakan penghukuman mati itu.

KERAJAAN KUTAI

Minggu, 22 Maret 2015

Kerajaan Kutai adalah kerajaan tertua yang berada di Indonesia yang bercorak Hindu kerajaan ini berdiri sekitar abad ke 4 letak kerajaan ini berada di sungai hulu sungai Mahakam Kalimantan Timur sumber-sumber dari kerajaan ini bersaal dari 7 yupa yang di temukan dalam yupa-yupa yang di temukan ini menggunakan bahasa penulisan sansekerta dan huruf pallawa dan dari yupa ini lah dapat di ketahui kalau kerajaan Kutai merupakan kerajaan tertua yang bercorak Hindu yang pernah berdiri di Indonesia pada abad ke 4.
Kerajaan Kutai sendiri pertama kali di dirikan oleh raja Kudungga dan raja Kudungga ini memiliki anak yang bernama Asmawarman setelah raja kudungga tidak lagi menjadi raja kedudukannya di gantikan oleh Asmawarman  lalu Asmawarman memliki anak  yang bernama Mulawaran dan pada pemerintahan raja Mulawarman ini lah kerajaan Kutai mencapai masa kejayaannya raja Mulawarman sendiri di kenal sebagai raja yang baik,bijaksana dan darmawan ia di kisahkan pernah memberi 20.000 ekor sapi kepada Brahma.
Pada masa itu rakyat memiliki mata pencarian utama yaitu dalam bidang perdagangan karena letak kerajaan ini yang berada di jalur perdagangan dan juga terletak di antara Indonesia timur dan barat otomatis pada masa itu banyak para pedagang yang melewati jalur ini rakyat pada masa itu pun telibat dalam perdagangan Nasional dan Internasional dan supaya barang dagangan mereka sendiri laku mereka mencari barang-barang ke daerah lain yang laku dalam perdagangan Internasional.
Kerajaan ini sendiri memliki kekuasaan yang cukup luas yaitu hampir seluruh wiayah Kalimantan Timur.
Berikut ini adalah raja-raja yang pernah memerintah di dalam kerajaan Kutai pada waktu masih berdiri  
  1. Maharaja Kudungga, gelar anumerta Dewawarman (pendiri)
  2. Maharaja Aswawarman (anak Kundungga)
  3. Maharaja Mulawarman (anak Aswawarman)
  4. Maharaja Marawijaya Warman
  5. Maharaja Gajayana Warman
  6. Maharaja Tungga Warman
  7. Maharaja Jayanaga Warman
  8. Maharaja Nalasinga Warman
  9. Maharaja Nala Parana Tungga
  10. Maharaja Gadingga Warman Dewa
  11. Maharaja Indra Warman Dewa
  12. Maharaja Sangga Warman Dewa
  13. Maharaja Candrawarman
  14. Maharaja Sri Langka Dewa
  15. Maharaja Guna Parana Dewa
  16. Maharaja Wijaya Warman
  17. Maharaja Sri Aji Dewa
  18. Maharaja Mulia Putera
  19. Maharaja Nala Pandita
  20. Maharaja Indra Paruta Dewa
  21. Maharaja Dharma Setia
Kerajaan Kutai berakhir saat Raja Kutai yang bernama Maharaja Dharma Setia tewas dalam peperangan melawan Aji Pangeran Sinum Panji yang merupakan Raja dari Kerajaan Kutai Kartanegara. Kerajaan Kutai dan Kerajaan Kutai Kartanegara merupakan dua buah kerajaan yang berbeda. Kerajaan Kutai Kartanegara berdiri pada abad ke-13 di Kutai Lama. Terdapatnya dua kerajaan yang berada di sungai Mahakam tersebut menimbulkan friksi diantara keduanya. Pada abad ke-16 terjadi peperangan diantara kedua Kerajaan tersebut.

      

RENAISANCE

Minggu, 15 Maret 2015


Renaisance adalah sebuah periode dalam sejarah Eropa yang di tandai dengan gerankan kembali menghidupkan peradaban barat  yaitu kebudayaan dan Romawi kuno ke dua kebudayaan ini selama berabad-abad di kubur oleh masyarakat pertengahan di bawah kekuasaan Gereja mereka yang bergiat mengelola kedua kebudayaan ini di sebut dengan kaum humanis kaum humanis tersebut memandang kebudayaan klasik sebagai puncak peradaban barat dalam kebudayaan itu mereka menemukan nilai-nilai yang herus di hidupkan kembali dalam kebudayaan barat demi masa depannya .
Humanisme klasik yang tercermin dalam kebudayaan Yunani Kuno dan Romawi Kuno menempatkan manusia sebagai subjek utama filsafat Yunani menampilkan manusia sebagai makhluk yang berpikiran terus-menerus memahami lingkungan alamnya dan menentukan prinsip-prinsip sebagai tindakannya sendiri demi mencapai kebahagiaan hidup apabila di bandinkan dengan zaman klasik yang lebih menekankan manusia sebagai bagian dari alam HumanismeRenaissans jauh lebih di kenal karena penekanannya yang lebih ke arah subjektivitas.
Dengan pandangan kita bukan hanya umat manusia tetapi individu yang unik yng bebas melakukan esuatu untuk mendapatkan kebagiaan di dunia ini manusia juga menganggap dirinya tidak lagi sebagai orang yang berzina tetapi orang yang membentuk dunianya manusia sendiri mulai di anggap sebagai pusat kenyataan.
Beberapa tokoh humanis adalah Petrarkha (1304-1374),Erasmus(1466-1536),Rabelais(1490-1553),Thomas More(1478-1535)dan Cervantes(1547-1616) gerakan Humanisme dan Renaisans mula-mula berkembang hanya di Itilia terutama di Florence  saja lalu menyebar ke Jerman,Prancis serta beberapa negara Eropa lainnya Florence menjadi kota pelapor lahirnya renaisans karena kota dagang terbesar dan terkaya pada abad ke 13 hal ini di karenakan letaknya yang strategis dan wilayahnya yang subur.
Kedudukanya sebagai kota yang subur,strategis dan di tambah lagi kota industri membuat kota ini paling maju dan dinamis pada zamannya hal ini pula yang menjadikan Florence sebagai pusat keuangan di Italia.

REFORMASI KATOLIK

Reformasi Katolik adalah upaya-upaya yang di lakukan Gereja Katolik pada abad ke 16 dan awal abad ke 17 untuk mewujudkan pembaruan internal Gereja dan untuk melawan gerakan protestanisme priodenya berlangsung sejak masa ke pausan paus paulus III(1534-1549) sampai dengan berakirnya perang tiga puluh tahun(1648) Gereja Katolik sendiri menyebutkan upaya reformasi Katolik untuk menekankan bahwa perlunya pembaruan teologis dan dan dispenliner dalam Gereja Katolik sudah di sadari sebelum Luther memaku 95 dalil di depan tembok Gereja Wittenberg(1517).
Reformasi Katolik ini nampak dalam Konsiliteran V (1512-1517) dan dalam khotbah para teolog seperti John Colet dari Inggris(1467-1519)gerakan Lutherlah yang membuat gerakan reformasi ini semakin di galakkan dengan demikian reformasi Gereja Katolik di maknai dengan kesadaran dari Gereja Katolik sendiri  buakn suatu reaksi dari gerakan Protestanisme  secara garis besar reformasi yang di lakukan oleh Gereja Katolik ini adalah pembaruan cara hidup dan perilaku gereja terhadap dunia  dan bukan pembaruan doktrin ataupun dogma.
Dalam masa itu pila lahir berbagai macam ordo atau kongregasi keagamaan yang baru  seperti ordo Theatin pada tahun 1524 Ordo Kapusin tahun 1528 Ordo st Ursula pada tahun 1535 dan Serikat Yesus pada tahun 1540 dalam hal doktrin dan dogma tidak ada reformasi hal ini di tegaskan dalam konsili Trente (1545-1563) dengan demikian perubahan akan hal yang mendasar terhadap doktrin dan dogma seperti yang di maksudkan oleh Martin Luther di patahkan oleh Konsili Trente.

REFORMASI PROTESTAN

Reformasi Protestan adalah gerakan besar di Eropa Barat pada abad ke 16(tahun1517) reformasi ini di awali oleh seorang biarawan yaitu Agustin Martin Luther dan John Calvin tujuannya adalah mereformasi kepercayaan,doktrin,dan praktik-praktik dalam Gereja Katolik Roma gerakan ini di tandai dengan peristiwa penempelan 95 dalil Martin Luther di depan pintu tembok Gereja Wittenberg di Jerman.

Setelah menempelkan dalil itu Luther mendekati para pemimpin Gereja yang kompenten untuk mengadakan pembaruan  tetapi Gereja menolak dan mendesak Luther untuk mencabut ke 95 dalil itu Luther menolaknya dan menyebarkan dalil itu secara pribadi mesin cetak di Nurenberg mempercepat perluasan reformasi Luther pada 25 mei 1521 Raja Charles V mengeluarkan Edict of Worms yang berisi kutukan terhadap dalil yang di tulsi Luther tersebut serta penangkapan atas Luther den melarang setiap orang untuk mengikuti ajarannya lalu Luther di tangkap dan di bawah ke kastil Wartburg di tempat itu ia menterjemahkan Alkitab ke bahasa Jerman.

Reformasi yang di mulai di Jerman ini mengakibatkan skisma baru dalam Gereja setelah perpecahan antara Gereja timur dan Gereja barat pada tahun 1054 perpecahan seperti ini sebetulnya bukan tujuan Luther dia hanya ingin sebuah reformasi bukan memisahkan diri dari Gereja Katholik Roma dan Geraja Katholik roma yang menganggap dalil dan ajaran Hitler sesat kemudian mendorong para pengikut Hitler untuk mendirikan Gereja sendiri  dan terlepas dari Gereja Katholik Roma dan hal ini lah yang di sebut dengan Protestanisme.